Mencari Souvenir Pernikahan di Bandung

Disini, saya akan bercerita pengalaman saya berburu souvenir untuk pernikahan kakak saya (kakak saya lho ya, not me!, not yet..hehe).
Tempat dan tanggal kejadian : Bandung, awal Desember 2012.

————————-

Latar belakang

Setelah penantian panjang, akhirnya my lovely sister akan menikah juga :). Emang jodoh mah sudah ada yang ngatur. Tugas kita, ya berusaha menggapainya dengan cara yang benar.
Berhubung saya masih berkuliah di bandung, yang katanya pernak-pernik pada murah2 dan beranekaragam disini (iya gitu?), jadilah saya diperalat dan dimanfaatkan untuk mencari segalamacam pernak-pernik buat nikahan kakak saya. Mulai dari undangan, baju seragam, souvenir, dll.
Edaan, emang dikiranya selera cowok (+masih mahasiswa lagi) bisa diandalkan untuk hal begituan? Ngarep apa…haha
Tapi karena kebahagian mereka adalah kebahagian saya juga, dan apalah arti hidup ini jika saya tidak bisa memberi manfaat kepada orang2 yang saya cintai (halah), akhirnya dengan terpaksa, saya pun bersungguh sungguh mencari segala macam pernak-pernik pernikahan terbaik yang tak kan pernah dijumpai pada pernikahan2 lainnya diatas muka bumi ini..(naoon..)

————————-

Pencarian pernak-pernik ini, saya mulai dengan browsing2 di internet dengan keyword-keyword standard, seperti “souvenir pernikahan”, “souvenir pernikahan di bandung”, “jual souvenir pernikahan”, dan lain lain..
Dari situ, saya mendapatkan beberapa tempat yang (kelihatannya) cukup dapat dipercaya.
Salahsatunya adalah duniasouvenir.com, yang ternyata ada tokonya di balubur town square (baltos). Dekat..hehe.

Langsung sajalah saya meluncur kesana, tanpa ada ide sedikitpun apa kira kira yang akan saya beli. Tempatnya, lantai 1, deket toko2 warna pink.
Dan ternyata, sepi. Hanya ada seorang mbak2 yang menjaga tokonya.
Dengan penuh kepolosan, mulailah saya bertanya ini itu. Untungnya mbaknya sangat sabar menanggapi saya yang bertanya hampir seluruh barang yang di display disana satu persatu. Ada berbagai macam jenis dan rupa, mulai dari sapu tangan kayak eskrim, gantungan kulkas, tas, notes, dll.
Hanya satu prinsip saya, tidak mau souvenir buat pernikahan kakak saya nanti adalah souvenir yang sudah pernah saya dapatkan ketika bertandang ke nikahan orang lain, karena itu berarti tidak unik.

Yang awalnya saya sangat bersemangat, lama kelamaan menjadi frustasi. Sepertinya saya tidak dilahirkan untuk melakukan ini.. 😦
Mulai merasa menyerah karena tidak punya ide apa apa, akhirnya saya menceritakan duduk perkara yang menimpa saya ke mbak2 penjaga toko. Seeking for advice.
Sang mbak pun, merekomendasikan beberapa item, berulang kali menelepon kantor pusatnya, menanyakan stok barang, variasi, dan lain lainnya. Saya salut dengan usaha mbak ini (yaiyalah, namanya juga dagang).
Nah, kalau saya beli di toko ini, kata mbaknya, akan dibungkuskan dan dikasih label juga. Pokoknya saya terima beres aja.

Akhirnya, muncullah kandidat beberapa item, yang saya pikir kayaknya oke. Saya foto2 dan kirimkan ke kakak saya. Dan akhirnya fix, terpilihlah satu souvenir, yaitu kalender abadi, mengingat manfaatnya berhubung kakak saya nikahnya akhir taun kan lumayan kalo souvenirnya kalender. Terus harganya juga oke, 1300/item.

Esoknya saya mendatangi mbaknya dan menyatakan jadi yang sovenir itu.
*begitulah kalau mengandalkan saya, jangan harap saya akan survey ke berbagai tempat, kalo udah nemu yang pas mah, udah aja, jadi..haha*
Tapi ternyata..
Stocknya tidak mencukupi dong -__-, padahal mbaknya kemaren kan udah nelpon2 pusatnya..doh, gimana sih.
Kalo mau tetep yang itu, bisa sih diorder lagi, tapi agak lama. Mwee, gimana ceritanya, wong saya minggu depannya udah mau pulang.
Karena udah fix banget pengen yang itu, dan gamau yang lain, akhirnya mbaknya ga bisa berbuat apa2. Dia menyarankan saya untuk mencari di toko lain, manatau masih ada. Diberitahunyalah saya tempat2 nyari souvenir yang lain, salah satunya di pasar baru.

Sayapun melanjutkan perjalanan saya ke pasarbaru. Disana kondisi toko souvenirnya beda banget dengan yang sebelumnya. Yang inimah udah kayak gudang aja. Barang2nya ditumpuk gitu. Untungnya, saya udah tau apa yang saya cari. Dan dengan sekejap, ada..:D
Harganya lebih murah lagi, awalnya 1100/item, tawar2 dikit jadi 900/item, mayan..hehe
Cuma emang sekedar dibungkus aja, ngelabelinnya sendiri. Yaudahlah gapapa.

—————————

Kalo disimpulkan, saya mencari souvenir hanya di dua tempat (dasar pemalas banget), yaitu di
1. Dunia Souvenir, tempatnya di baltos. Enak buat milih2, barang2nya didisplay rapi, mbak2nya baik mau ngejelasin
2. Pasar baru, ini ga masuk pasarnya, tapi yang di pinggir jalan gede itu (otista kalogasalah). Ada banyak tokosouvenir berderet disitu. Harganya jauh lebih murah.

————————–

Perjuangan saya tidak berhenti sampai disitu saja. Membawa souvenir yang gedenya segede gaban ke bandara sendirian itu masalah lain lagi. Sampe musti bayar bagasi lebih karena saking beratnya.. 😦
Tapi alhamdulillah, semua barang (+saya) sampai dengan selamat. Kakak saya kayaknya puas banget dengan souvenirnya (atau sebenernya ga tega maki2 saya aja ya?).
Dan alhamdulillah pernikahan kakak saya berjalan dengan lancar..

Selamat menempuh hidup baru, uni..
Semoga diberkahi Allah, menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah..
Semoga menjadi keluarga yang selamat dunia dan akhirat.. 🙂

*nungguin ponakan..:p