Orang Tua

Ini bukan mau ngomongin produsennya wafer t*ngo, tapi orang tua beneran. Berhubung saya belum menjadi orang tua siapa-siapa, jadi saya melihatnya sebagai orang ketiga pelaku sampingan (halah, emangnya cerpen ๐Ÿ˜› ).
Ya manatau nanti ketika saya sudah menjadi orang tua, saya bisa merecall tulisan ini dan menuliskan versi orang pertama pelaku utamanya ๐Ÿ˜Ž

Orang tua itu luar biasa sekali yah. Somehow saya masih percaya ga percaya dengan orang yang bisa bener2 mengenyampingkan kepentingan dirinya demi orang lain. Bekerja susah payah biar hasilnya dinikmati orang lain. Rela menderita sakit-sakitan asal orang lain itu selamat dan bahagia. Senantiasa mendoakan si orang lain ini dengan tulus. Dan itu semua kontinu, bertahun-tahun, jadi ga sekali dua kali doang. Dan ga mengharap imbalan apa-apa. Dan tetep bisa sabar walaupun orang lain itu gatau diri.
Bener-bener beyond logic.
Tapi itulah orang tua. Saya belum menjadi orang tua memang, tapi selama ini saya telah merasakan menjadi ‘si orang lain itu’ :’)

*tuh kan jadi mellow lagi*

ุฑูŽุจู‘ู ุฃูŽูˆู’ุฒูุนู’ู†ููŠ ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุดู’ูƒูุฑูŽ ู†ูุนู’ู…ูŽุชูŽูƒูŽ ุงู„ู‘ูŽุชููŠ ุฃูŽู†ู’ุนูŽู…ู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ูฐ ูˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู‘ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽู„ูŽ ุตูŽุงู„ูุญู‹ุง ุชูŽุฑู’ุถูŽุงู‡ู ูˆูŽุฃูŽุตู’ู„ูุญู’ ู„ููŠ ูููŠ ุฐูุฑู‘ููŠู‘ูŽุชููŠ ุฅูู†ู‘ููŠ ุชูุจู’ุชู ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ูˆูŽุฅูู†ู‘ููŠ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽ

“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.

————

Kalo waktu untuk saya menjadi orang tua telah tiba, saya siap ga yaa..heuheu
Sekarang aja saya masih merasa mentingin diri sendiri banget, masih terlalu egois ๐Ÿ˜ฅ

11 thoughts on “Orang Tua

Leave a reply to Ario Birmiawan Cancel reply